Umumnya, suatu produk obat mengalami proses rangkaian absorpsi sistemik yang meliputi (1) disintegrasi produk obat yang disertai pelepasan zat aktif (2) pelarutan obat dalam media “aqueous” (3) absorpsi ke sirkulasi melewati membran sel. Pada ketiga rangkaian proses ini, kecepatan obat mencapai sistem sirkulasi ditentukan oleh tahapan yang paling lambat.
Senin, 04 Oktober 2010
Minggu, 03 Oktober 2010
QUASSINOID DAN AKTIVITASNYA
Kuassinoid sering dihubungkan dengan kelompok senyawa yang pada prinsipnya pahit dari family Simaroubaceae, dan secara kimia kuassinoid adalah degradasi dari triterpen. Berdasarkan kerangka dasarnya, kuassinoid dikategorikan ke dalam lima grup yang berbeda, yaitu C-18, C-19, C-20, C-22, dan C-25.
Kerangka kuassinoid.
(klik gambar untuk memperbesar)
(klik gambar untuk memperbesar)
Dari kuassinoid ini, kuassinoid C-20 mendapatkan perhatian yang khusus dari National Cancer Institute untuk diteliti dan digali aktivitas biologi mereka, karena beberapa senyawa ini memiliki aktivitas antileukimia.
Senin, 20 September 2010
Kelenjar Endokrin dan Struktur Hormon
1. Kelenjar Endokrin
Kelenjar merupakan suatu organ tubuh yang mempunyai fungsi utama untuk menghasilkan substansi yang secara biologis sangat berguna. Seksresi dari suatu kelenjar dialirkan melalui duktus ke tempat kerjanya seperti kelenjar keringat, kelenjar lambung, atau kelenjar saliva. Akan tetapi, suatu kelenjar tertentu seperti kelenjar endokrin tidak mempunyai duktus.
Sekresi dari kelenjar endokrin mengalir langsung ke dalam aliran darah dan dapat memberikan efek menyebar luas. Sekresi dari kelenjar ini dikenal dengan istilah hormon.
Sabtu, 04 September 2010
Terpenoid I (Pendahuluan dan Sintesis)
Terpen-terpen adalah suatu golongan senyawa yang sebagian besar terjadi dalam dunia tumbuh-tumbuhan. Hanya sedikit sekali terpen-terpen yang diperoleh dari sumber-sumber lain.
Monoterpen-monoterpen dan seskuiterpen adalah komponen utama dari minyak menguap atau minyak atsiri. Minyak menguap ini diperoleh dari daun atau jaringan-jaringan tertentu dari tumbuh-tumbuhan atau pohon-pohonan. Minyak atsiri adalah bahan yang mudah menguap, sehingga ia mudah dipisahkan dari bahan-bahan lain yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan. Salah satu cara yang paling popular untuk memisahkan minyak atsiri dari jaringan tumbuh-tumbuhan ialah penyulingan. Senyawa-senyawa di dan triterpen tidak dapat diperoleh dengan jalan destilasi uap, tapi diperoleh dari tumbuh-tumbuhan dan tanaman karet atau resin dengan jalan isolasi serta metoda pemisahan tertentu.
Jumat, 03 September 2010
Sistem Saraf
Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistern ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara reseptor dan efektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap rangsangan. Contohnya otot dan kelenjar.
SEL SARAF
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan.
Struktur Sel Saraf
Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson (neurit).
Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain. Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek.
Kode Etik Apoteker
MUKADIMAH
Bahwasanya seorang Apoteker di dalam menjalankan tugas kewajibannya serta dalam mengamalkan keahliannya harus senantiasa mengharapkan bimbingan dan keridhaan Tuhan Yang Maha Esa
Apoteker di dalam pengabdiannya kepada nusa dan bangsa serta di dalam mengamalkan keahliannya selalu berpegang teguh kepada sumpah/janji Apoteker.
Menyadari akan hal tersebut Apoteker di dalam pengabdian profesinya berpedoman pada satu ikatan moral yaitu :
KODE ETIK APOTEKER INDONESIA
Kamis, 02 September 2010
SEVEN STARS PHARMACIST
1. Care-giver
The pharmacist provides caring services. Whether these services are clinical, analytical, technological or regulatory, the pharmacist must be comfortable interacting with individuals and populations. The pharmacist must view his or her practice as integrated and continuous with those of the health care system and other pharmacists. Services must be of the highest quality.
2. Decision-maker
The appropriate, efficacious and cost effective use of resources (e.g., personnel, medicines, chemicals, equipment, procedures, practices) should be at the foundation of the pharmacist’s work. Achieving this goal requires the ability to evaluate, synthesize and decide upon the most appropriate course of action.
3. Communicator
The pharmacist is in an ideal position between physician and patient. As such, he or she must be knowledgeable and confident while interacting with other health professionals and the public. Communication involves verbal, non-verbal, listening and writing skills.
Rabu, 01 September 2010
Pharmacist
Pharmacists are health professionals who practice the science of pharmacy.
Pharmacists also participate in disease-state management, where they optimize and monitor drug therapy or interpret medical laboratory results – in collaboration with physicians and/or other health professionals. Advances into prescribing medication and in providing members of the public with health advice and services are occurring in Britain as well as the United States and Canada.
Pharmacists have many areas of expertise and are a critical source of medical knowledge in clinics, hospitals, medical laboratory and community pharmacies throughout the world. Pharmacists also hold positions in the pharmaceutical industry as well as in pharmaceutical education and research and development institutions.
Langganan:
Postingan (Atom)